Kolagen adalah protein yang berfungsi seperti lem, merekatkan sel – sel kulit tulang dan otot sehingga luka, patah tulang dan memar cepat sembuh.
Jika asupan vitamin C kurang,
pembentukan kolagen terganggu sehingga sel-sel tak bisa saling melekat. Timbul
sariawan, kulit pecah-pecah, gigi goyah, gusi berdarah, pembuluh darah bocor,
luka sukar sembuh, rentan infeksi, hingga tulang menipis. Pada pria, dampak
lanjut kekurangan vitamin C adalah menurunnya kesuburan dan meningkatnya resiko
kerusakan gen pada sperma yang dapat menyebabkan cacat pada bayi.
Namun fungsi vitamin C tak hanya
itu. Ada lebih dari 300 fungsi vitamin C di dalam tubuh. Fungsi dasar vitamin C
adalah meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit serta membantu
penyembuhan penyakit sehingga tubuh bisa lebih fit. Selain itu fungsi yang
utama dari vitamin C adalah sebagai antioksidan, yakni menetralkan racun dan
radikal bebas di dalam darah maupun cairan sel tubuh. Dengan cara ini, vitamin
C dapat mencegah terjadinya oksidasi kolesterol LDL dan mencegah tersumbatnya
pembuluh darah sehingga tak menyebabkan hipertensi dan penyakit jantung. Juga menjaga kesehatan paru-paru
karena menetralkan radikal bebas yang masuk melalui saluran pernafasan. Vitamin
C juga meningkatkan fungsi sel – sel darah putih yang dapat melawan infeksi
sehingga menyembuhkan flu lebih cepat 1-1,5 hari, membantu mengaktifkan asam
folat (salah satu vitamin B), meningkatkan penyerapan zat besi sehingga
mencegah anemia, meregenerasi vitamin E sehingga bisa dipakai lagi sebagai anti
oksidan.
Vitamin C tersedia dalam berbagai
bentuk. Baik vitamin C alami maupun sintetik, asal keduanya berbentuk
L-ascorbic acid dan tidak memiliki perbedaan kinerja. Bentuk-bentuk vitamin C:
Asam ascorbat (L-ascorbic acid).
Asam ascorbat (L-ascorbic acid).
Ini adalah jenis vitamin C yang
digunakan tubuh. Meski bersifat asam, kekuatan asamnya jauh lebih rendah
dibanding asam lambung. Jenis vitamin C ini juga lebih murah dibanding bentuk
vitamin C lainnya.
Garam askorbat.
Sifat asam vitamin C dinetralkan
oleh garam sodium atau kalsium sehingga dianggap lebih aman bagi lambung. Dalam
1000 mg sodium askorbat terkandung 131 dan 1 14 mg vitamin C.
Vitamin C dengan bioflavonoid.
Vitamin C dengan bioflavonoid.
Bioflavonoid adalah zat warna
tanaman yang biasanya ditemukan dalam buah atau sayur yang kaya akan vitamin C.
Meski bioflavonoid mempunyai sifat antioksidan, baru sedikit penelitian yang
menunjukkan bahwa kombinasinya dengan vitamin C dapat
meningkatkan fungsi vitamin C.
Askorbat dan metabolit vitamin C
Askorbat dan metabolit vitamin C
Mengandung kalsium askorbat ditambah
sedikit dehidroaskorbat (asam askorbat yang teroksidasi) dan bahan lain.
Meski tujuannya untuk meningkatkan kerja vitamin C, penelitian pada manusia
tidak menunjukkan perbedaan dengan asam askorbat.
Askorbil palmitat
Yakni vitamin C yang diesterifikasi
dengan asam palmitat (asam lemak). Sering ditambahkan dalam krim kulit untuk
memanfaatkan sifat antioksidannya. Askorbil palmitat juga tersedia untuk
suplemen minum dan sering disebut vitamin C ester. Namun ini berbeda dengan
ester-C yang masuk kategori askorbat dengan metabolit vitamin C.
Kebutuhan harian yang disarankan
untuk vitamin C adalah: Bayi (0-6 bulan) 40 mg, bayi (7-12 bulan) 50 mg, anak
(1-3 tahun) 15 mg, anak (4-8 tahun) 25 mg, anak (9-13 tahun) 45 mg, remaja
pria/wanita (14-18 tahun) 75 mg/65 mg, dewasa pria/wanita 90 mg/75 mg, ibu
hamil 85 mg, ibu menyusui 120 mg dan kebutuhan untuk perokok 35 mg/hari lebih
tinggi dibanding non perokok. Sel – sel tubuh menjadi jenuh oleh vitamin C pada
dosis 4000 mg per hari. Jadi konsumsi di atas dosis ini tidak memberikan
manfaat tambahan.
Cara Pemberian Vitamin C
Berbagai macam cara pemberian
vitamin C adalah dengan mengkonsumsi secara oral (tablet, sirup, effervescent)
dan secara suntikan (intravena dan intramuskular). Khusus untuk kulit, vitamin
C yang disuntikkan hasilnya jauh lebih nyata dibanding yang dikonsumsi secara
oral. Itulah sebabnya, saat ini suntik vitamin C makin banyak dilirik oleh para
wanita yang menginginkan kulit terlihat lebih cerah dan kenyal. Bahkan terapi
ini juga bisa membantu penyembuhan penyakit.
Ada dua cara menyuntik yang kerap
dilakukan yaitu dengan intravena dan intramuskular. Untuk suntik vitamin C,
cara yang lebih efektif dan aman adalah intravena. Selain itu penyuntikan
melalui pembuluh darah (intravena) tidak terlalu menyakitkan dibandingkan
penyuntikan ke otot (intramuskular). Penyuntikan ke pembuluh darah dilakukan
dilekukan siku bagian dalam seperti ketika melakukan pengambilan darah untuk
tes laboratorium atau donor darah.
Banyak kelebihan dari suntik vitamin
C ini dibanding konsumsi oral. Secara logis saja bisa diketahui bahwa
kelebihannya, dengan disuntikkan penyerapan vitamin C lebih baik karena
langsung mengikuti peredaran darah. Sedangkan vitamin C bentuk suplemen harus
melewati saluran pencernaan dulu baru bisa diedarkan ke darah. Selain itu,
faktor makanan juga mempengaruhi penyerapan di lambung. Dosis penyuntikan
tergantung dari tujuan serta kondisi saat itu, biasanya dosis yang diberikan
1-4 gr persuntik. Sebaiknya penyuntikan rutin dilakukan seminggu sekali atau
dua kali. Setelah 8-10 kali penyuntikan, biasanya manfaaatnya sudah dapat
dirasakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan Beberapa tanggapan Anda tenteng blog ini, Terima Kasih.